Joe Sandy, Misterius Bak Superman

Joshua Sandy yang terpilih sebagai The Master terlihat lembut dan pandai berbicara. Ia adalah juara gelombang pertama The Master. Sekilas, mungkin tak disangka pria berperawakan kurus dengan kacamata minus ini memiliki kemampuan yang dapat membuat banyak orang takjub.

Pria yang mengambil nama panggung Joe Sandy ini adalah seorang ahli mental ilusi, pembaca pikiran, penghipnotis, sekaligus ahli memainkan angka-angka alias Master of Numbers. Berkat kepintarannya mengutak-atik angka ditambah penampilan bak kutu buku, Joe ditahbiskan sebagai The Nerd Magician (Pesulap “Culun”).

“Awalnya enggak terima juga dibilang culun, ha ha,” ungkap mantan pegawai bank ini kepada Tabloid Nova. “Tapi setelah saya pahami dan lakoni, ternyata memang karakter yang pas dengan saya seperti itu. Saya tidak pantas terlihat garang,” kata pria yang suka menganalogikan dirinya dengan Superman ini.

Superman, si manusia super yang menyembunyikan kesempurnaan di balik kedok manusia biasa. Jika kebanyakan orang berusaha menutupi kekurangan dengan kelebihan yang dimiliki, maka Joe memilih untuk menjadi low profile. “Masyarakat selalu berfikir bahwa pesulap adalah sosok manusia super yang harus sempurna. Pada kenyataannya, kami hanya manusia biasa,” sambungnya.

Satu-satunya kemisteriusan yang dipertahankan Joe hanya setelan jas berwarna hitam-hitam. Bagaimanapun juga, sulap memang menjual hal-hal yang misterius. Lebih dari itu, aksi Joe dalam The Master banyak didominasi oleh hal-hal yang berbau intelegensia. Dalam program yang memiliki tag-line “Mencari Bintang Tanpa Mantra” ini, Joe mengeksplorasi kekuatan pikiran hingga ke titik-titik ekstrim. Salah satu laganya yang paling mencengangkan adalah saat ia menghentikan detak jantungnya sendiri selama 18 detik!

“Semua trik yang saya lakukan sebenarnya bisa dijelaskan dengan logika. Saya hanya memaksimalkan potensi kekuatan pikiran yang tersembunyi dalam diri saya,” ungkap pria yang mendalami sulap dari tahun 1999 ini merendah.

Tentang duelnya dengan Limbad, Joe sempat gugup. Namun ia mengaku telah mengerahkan yang terbaik untuk duel ini. “Saya dan Limbad tidak bisa dibandingkan begitu saja karena kami memiliki aliran yang berbeda,” tutur pria yang masih betah melajang ini. Akhirnya, memang yang teradil adalah menyerahkan hasilnya kepada masyarakat. “Mereka yang tampil dalam The Master adalah hasil penyaringan ribuan pesulap. Dalam show ini, semua adalah Master,” kata Joe yang tak pernah berhenti mencari inovasi-inovasi baru dalam dunia sulap. (Ajeng)


Sumber: Tabloid Nova

1 komentar:

amyeka said...

pertamaaaaax ..
LAIK , LAIK THIIIIIS ...
><

Post a Comment