Beda Pesulap Dengan Penipu

Pada dasarnya hal-hal di dunia ini bersifat netral. Semua tergantung pada "man behind the gun." 

Pisau di tangan chef bisa menghasilkan garnish yang indah untuk mempercantik tampilan hidangan di piring. Atau di tangan terampil pengukir, sebatang kayu bisa jadi patung yang indah. Di tangan penjahat? Pisau digunakan untuk menodong, melukai, bahkan membunuh. Bukan salah pisaunya.


Ada sebagian orang menganggap pesulap sebagai penipu (atraksinya hanya menipu orang). Memanipulasi mata orang. Silakan saja berpendapat. Semua dilakukan pesulap hanyalah bagian dari seni (gabungan dari berbagai seni untuk menghibur). Sama seperti pisau tadi. Sulap (misalkan seni kecepatan tangan) di tangan yang baik, jadi hiburan dan menyenangkan banyak orang. Di tangan yang jahat? Silakan lihat video di bawah ini. 


Cees van Der Spek, seorang pembawa acara "Scammers Abroad" (nama acaranya dalam bahasa Belanda: Oplichters in het Buitenland) dari stasiun TV Belanda "Shownieuws" melakukan investigasi di Bali. Inilah hasil investigasinya pada money changer di Pulau Dewata. 

Posting ini bukan bermaksud menjelekkan Bali, tapi hanya menyoroti bahwa sesuatu jika berada di tangan yang salah, akan merugikan orang. Buat pelaku penipuan, ayo belajar lebih banyak trik lagi pada pesulap, bekerjalah sebagai pesulap. Orang akan dengan senang hati membayar untuk menyaksikan kemahiran Anda. Mereka akan bertepuk tangan melihat penampilan Anda, bukan mencaci maki Anda seperti komentar penonton setelah melihat cideo di bawah ini.

Dari komentar para penonton video ini, hal yang sama juga terjadi di banyak tempat wisata, dalam dan luar negeri. Kita harus waspada. Mari lihat dengan jernih, itu hanya ulah sebagian oknum yang merusak citra pariwisata (bahkan citra Indonesia di mata dunia). Buat yang berwenang, tindak oknum nakal agar turis (dalam maupun luar negeri) nyaman berlibur di Indonesia. Tidak perlu mencaci maki pembuat video karena itu tak akan meyelesaikan masalah. Tanpa ada yang berani melakukan investigasi seperti ini, penulis kira, hal ini akan terus berlangsung dan merugikan banyak orang.   

Ayo simak videonya. Jika ingin membaca komentar penonton video, silakan klik tulisan berwarna biru di bawah video. 

 
 

Sumber: Blog Rekor

0 komentar:

Post a Comment