Kiriman Fans: Masa Kecil Master Joe Sandy

Pengantar:

Fans selalu memburu apa pun yang bernuansa sang idola. Entah foto, poster, majalah berisi berita sang idola, dan lain-lain. Namun, tidak semua fans beruntung (mungkin kehabisan edisi tersebut). Kali ini, Diaz (salah satu fans Kak Joe) berbaik hati mengetik ulang berita tentang Kak Joe dari majalah Aneka Yess! Buat kalian yang belum sempat membacanya (entah karena kehabisan edisi tersebut, di daerah kalian susah mendapatkan majalah tersebut atau alasan lain), silakan baca. Trims buat Diaz…

***********

Master, Joshua Sandy Taniady, lahir di Subang, 2 April 1973. Ia dibesarkan di keluarga caturwarga yang sederhana. Ia tinggal bersama ayah-ibunya, Eddy Taniady dan Sarah Lolih Suryani dan adik laki-lakinya, Eleazer Roni. Mereka hidup dalam kesederhanaan dan bahagia. Kadang-kadang, ayah Joe kecil membawa Joe berkeliling sekitar rumahnya dengan sepeda motornya untuk menghibur Joe. Namun, kebahagiaan keluarga ini sempat hancur ketika Pak Eddy Taniady meninggalkan istri dan anak-anaknya, ketika Joe Sandy masih berusia 4 tahun, dalam serangan penyakit darah tingginya. Adiknya bahkan belum sempat mengenali wajah ayahnya.

Kehilangan tonggak rumah tangga, tidak serta-merta membuat keluarga ini jatuh terpuruk. Ibu Joe mempunyai keahlian dalam jahit-menjahit,sehingga beliau mulai menerima pesanan. Jadi, semasa kanak-kanaknya, sepulang sekolah, Joe kecil membantu ibunya membongkar jahitan yang salah, memasangkan kancing, mengukur lebar dan panjang kain. Mungkin kebiasaannya mengukur ini membuatnya mulai mencintai angka. Dari hasil keterampilan tangan Ibu Joe ini, mereka menggantungkan kebutuhan hidup sehari-hari.

Akan tetapi, Ibu Joe mempunyai penyakit jantung lemah sehingga kadang-kadang beliau pingsan, jatuh sakit, sehingga tidak dapat menerima pesanan. Pernah, saking sepinya pesanan baju, keluarga ini makan dengan lauk sebutir telur dibagi tiga. Sekali waktu, mereka kehabisan beras sehingga Joe harus membuka tabungannya yang hanya berjumlah Rp 3000,- saja untuk membeli beras, sehingga hari itu mereka bisa makan.

Karena pekerjaan jahitan memiliki tenggat waktu, sering Ibu Joe harus mengantarkan jahitan pada malam hari ke tempat tinggal para pemesan. Joe tidak tega membiarkan ibunya berjalan malam-malam sendirian, tanpa ada yang menemani. Joe memaksakan diri untuk ikut dengan ibunya, namun dilarang hingga pintu rumahnya dikunci hingga Joe tidak bisa keluar dari rumahnya dan mengikuti ibunya.

Bayangkan ini... Joe kecil yang tidak kehabisan akal, melompat dari jendela dan memanjat atap agar bisa bebas dari rumahnya untuk mengawasi mamanya, menjaga mamanya tercinta... Ketika akhirnya perbuatan Joe ketahuan, Ibu Joe menyerah dan akhirnya memperbolehkan Joe untuk ikut mengantarkan pesanan.

Ibu Joe sungguh merupana sosok yang tangguh dan penuh kasih sayang. Bagaimana tidak? Beliau lelah, berjuang mati-matian kerja keras di depan mesin jahit untuk menyekolahkan kedua anaknya, masih menyempatkan diri setiap malam untuk menceritakan dongeng-dongeng, fabel-fabel, untuk membuai Joe dan Roni adiknya. Satu pesan Ibu Joe yang selalu diingat: selalu bersiap-siap, prepare, seperti unta yang minum air banyak-banyak untuk perjalanan jauh nantinya, jangan seperti manusia dengan hati kosong menimbun harta sebanyaknya di gudang. Dan banyak lagi petuah-petuah lainnya agar kedua anaknya dapat menjadi orang berguna di masa depan.

Sayang sekali, Ibu Joe tidak dapat melihat putra sulungnya sungguh telah menjadi The Master sejati dan telah membanggakan banyak orang, karena beliau dipanggil Tuhan untuk meninggalkan kedua putranya pada bulan Maret 2006 lalu...

Semoga dari atas sana, Ibu Sarah Lolih Suryani dapat melihat putranya—yang dulu bersikeras untuk ikut dengannya mengantar pesanan, yang dulu berusaha untuk menggantikan sosok ayah yang hilang dengan menjaga ibu dan adiknya, telah meraih prestasi yang amat tinggi, dan telah menjadi kebanggaan kita semua. Amin...

***

Masuk SMA, Joe mulai mahir memainkan bakat sulapnya. Ia pamerkan keterampilannya pada teman-teman sekelasnya. Keterampilan ini didengar orang-orang sehingga Joe mulai sering mendapat undangan mengisi acara ultah.

Lulus SMA, Joe mengambil D1 Komputer Perbankan agar bisa cepat kerja untuk membiayai kuliah adiknya dan kebutuhan hidup. Namun Joe juga mengejar ketertinggalannya dengan banyak membaca dan belajar filsafat dan akhirnya mendapat pekerjaan sampingan, yaitu membuatkan skripsi S1. Setelah lulus D1, Joe bekerja di sebuah bank swasta. Kecakapannya magic-nya didengar juga oleh teman-teman sekantor, sehingga ia sering didaulat untuk mengisi acara kantor.

Suatu ketika, Master Joe mengikuti “Bandung Magic Competition” di Sasana Budaya Ganesha Bandung. Di sana ia bertemu Master Deddy Corbuzier sebagai juri kompetisi tersebut dan mendapatkan juara 1. Sadarkah mereka, di masa depan nanti, mereka akan bertemu lagi dalam ajang kompetisi yang lebih bergengsi dengan peran yang sama: The Master RCTI, Deddy sebagai juri, Joe sebagai peserta, dan Joe kembali menjadi juara 1?

Suatu kebetulan? Satu minggu kemudian, setelah kompetisi itu berakhir, adik Master Joe, Eleazer Roni juga diwisuda di gedung yang sama dan menduduki kursi yang sama dengan yang diduduki Master Joe minggu lalu. Kebetulan lagi? Rasanya tidak karena Tuhan telah menggariskan jalan hidup dan rencana terindah yang mungkin akan mengejutkan kita manusia.

Dua puluh tahun yang lalu, ketika RCTI mulai mengudara dan mewarnai layar kaca Indonesia, Joe Sandy mempunyai impian untuk dapat tampil di RCTI. Ia meragu, apakah mungkin impiannya bisa terwujud? Ternyata impian itu terwujud! Tuhan Mahatahu. Tuhan mengerti, Tuhan memahami, Tuhan peduli. Perjuangan Joe Sandy di masa lalunya dibayar tuntas dan lunas. Setiap pengorbanan, kepedihan dan kerja kerasnya, dibalas-Nya dengan menganugerahi Joe Sandy dengan gelar The Next Master of Magic.

“Allah memeluk mimpi-mimpiku dan menjadikannya....”—Sang Pemimpi, Andrea Hirata.


(^_^)

So, keep dreaming!!!

Sumber: Majalah Aneka Yess! No. 11 edisi 25 Mei - 7 Juni 2009
Diketik ulang oleh Diaz Florentine Tranquil (JSFC 0011) untuk para fans Kak Joe.

24 komentar:

dhira canna said...

makasih ya buat yg ngetikkin artikel ini jadi gue bisa tau sdikit ttg idola gue...
Makasih banget!!

andita said...

wow cool!!!

Anonymous said...

waahh,,aku terharu membaca perjalanan hidup kak joe diatas...sedih sekali,,ibu kak joe pasti sangat bangga dengan kerja keras kak joe sandy,,kak joe akhrnya bisa tampil di rcti sebagai master yang sesungguhnya dan sekarang dia menjadi idola bagi saya dan orang lain yang merupakan idola terluar biasa, paling tangguh, dan paling baik sedunia...
kak joe semoga selalu sukses dan tetap jangan menyerah menghadapi perjalanan hidup..amin
buat yang nulisin ini,,makasih bnyk ya,,info'a sangat berarti bg saya....sekali lagi makasih...

ranti said...

Diz, makasih bgt dah postingin ini.. aq jadi ngin nangis...
Kak Hendry makasih juga z!!!

DiaZ Florentine Tranquil said...

Duh... Mr. Hendry... Makasih dah diterbitin... Cepetan Online ywh, Sir. Kami smua kangen!!

Ti... jgn nangis dunk... ;"P

Thanks a lot, all!!

V,
dia...Z

My Blog @yU said...
This comment has been removed by the author.
My Blog @yU said...

Huhuhu, aku kepengen nagis deh, sumpah, bener bener kisah yang wahhh... ui, mb' diaz, arikel yang di teen mana ?? ditunggu loh ???

ranti said...

kan pingin.. waaa...!! diaz main ke blogQ yukz ha..ha.. promosi

DiaZ Florentine Tranquil said...

eh, yg wawancara di teen kmaren itu mw ditulisin juga?
ok lah. bisa diatur... tunggu ajah...

Debbie Novalina said...

Jujur saya sempat menitikkan air mata pas baca artikel ini. Thanks DiaZ 'n K'Hendry..
Sedih, haru, akhir yang bahagia, perjalanan hidup k' Joe Sandy persis diibaratkan seperti sebuah cerita dalam novel..

We're always support u, Master! ^ ^

ella joe sandy said...

Perjalanan hidup seorang joe sandy bagai pepatah.
"berakit2 kehulu,berenang2 ketepian.
Bersakit2 dahulu, baru kemudian bersenang2". Yg nmx hidup itu adlh perjuangan,tinggal yg ngejalaninya aja.Tabah ato gak. Kalo tabah pasti kn berhasil,n klo g tbh pst kn GAGAL. Mdh2an stlh jd master,joe sandy ttp rendah hati n ttp jd joshua sandy taniady.

Hendry Filcozwei Jan said...

Nadhirra, Andita, Faustine, Ranti, Diaz, Ayu Linda, Debbie Val, Ella Joe Sandy, trims sudah menyempatkan diri mampir dan baca kisah masa kecil di blog ini.

Sekarang ada 1 posting lagi, wawancara Kak Joe dengan majalah Teen yang diketik ulang oleh Miranti Verdiana Dewi. Silakan baca, semoga kisah-kisah ini memberi inspirasi dan motivasi buat para fans Kak Joe.



Salam Magic

Hendry Filcozwei Jan
(www.rekor.blogspot.com)

hafsarikartiwi said...

cerita kak joe,,membuat diri q termotivasi,,

susah menjalani hidup,,
aq yang byasa.a makan tinggal makan aj susah bgt,,
betapa susah ke2 ortu q mencr uang,,tp aq sangat bangga kpd perjuangan hidup j joe,

ka joe jangan sombong,,
tiwi,,fans mu,,joevers palembang

Hendry Filcozwei Jan said...

Tiwi, baguslah kalau tulisan di blog ini memberi motivasi...


Salam Magic

Hendry Filcozwei Jan
(www.rekor.blogspot.com)

ranti said...

Diaz.., aku dah beli majalah aneka yess., oh, ney ringkasannya y! keren ringkasan u! ajib! bagus bgt! b. ind u dapat 10 tu! he..he.. miss u diz!! kpan ol ge u!

Hendry Filcozwei Jan said...

Ranti, sebenarnya Diaz berbakat ya jadi penulis? Tapi sayang sekarang Diaz lagi sibuk menuntut ilmu dan jarang bisa online. Diaz, selamat berjuang untuk meraih cita-cita. Doa member JSFC bersamamu...


Salam Magic

Hendry Filcozwei Jan
(www.rekor.blogspot.com)

Nur Anisa said...

nuranisa.soleha@yahoo.co.id:
Anisa...yach ampun ternyata masa hidup kak joe penuh perjuangn yg tdk terkira oleh kita para fansnya.Cerita hidup kak joe bikin aku motivasi untuk lebih bersemangat lagi menjalani hidupku lagi baik susah maupun senang .Semangat yach..kak joe!

DiaZ Florentine Tranquil said...

hehehe, jdi, malu w ti. kagak lah, biasa ajah... kan w emang suka banget ma Master Joe. jdi w nulis ini pake hati...
;"P

V,
dia...Z

Hendry Filcozwei Jan said...

Nur Anisa, begitulah yang dikehendaki Master Joe. Kisah hidup dan perjuangannya menginspirasi dan memotivasi banyak orang.

Diaz, ada bakat menulis nih... Dapat pujian dari Ranti. Menulislah dengan hati...



Salam Magic

Hendry Filcozwei Jan
(www.rekor.blogspot.com)

ranti said...

haha.. kak Hendry., bisa2 aja..
Diaz lg free ni hari.. kan liburan. y kan diaz?? Semangat diz!! kit adukung u!!
Kapan kita ccan? aq g da pulsa oi!!
wow.. menulis dg hati.. keren..!
Emang kak Joe tu inspirasi kita!!
gara2 kak Joe pula, aku jadi suka nulis puisi. haha.. (lebay bgt ya aku)
KAk Hen, kapan ol ni??

ray de rey said...

huu,keren

Hendry Filcozwei Jan said...

Ranti, lagi sibuk nih. Bingung bagi waktu. Tapi masih sempatkan untuk cek komentar dan posting tulisan baru. Pokoknya All About Joe Sandy deh...

Ray de Rey, thanks sudah mampir dan berkomentar.



Salam Magic

Hendry Filcozwei Jan
(www.rekor.blogspot.com)

Aradheaa Monica Verena said...

keep shining, master Jøe !
(n_n)v

Aradheaa Monica Verena said...

"/tmp/upload/f9d079dd49905abe679f7fd26fc714cf6a60a2e17a5450167880c167a34400931/F.JPG"

Post a Comment